Maret 2011, wabah ulat bulu menyerang sejumlah daerah di Indonesia. Jumlah hewan yang bisa membuat merinding itu awalnya bisa dihitung jari, lalu jadi ratusan, ribuan dan bahkan jutaan.
Penyebaran ulat bulu memang di luar dugaan. Berawal dari Probolinggo dan Pasuruan, Jawa Timur, ulat bulu dalam jumlah besar lantas ditemukan di berbagai daerah di Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara, Sumatera Utara, dan Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta bahkan mempersiapkan sejumlah nomor hotline untuk menangani wabah ulat bulu. Nomor hotline itu pun tersebar di enam wilayah DKI Jakarta, yang ditangani Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan di lima kotamadya dan Suku Dinas Kelautan dan Pertanian di Kepulauan Seribu.
Pada Kamis 14 April 2011, Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri Pertanian mengatakan, ada 14.500 pohon dari 1,8 juta pohon yang diserang ulat bulu. “Atau sekitar 2,5 persen,” kata dia.
Wabah ulat bulu yang menyerang sejumlah daerah ternyata ikut dicermati Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Marzuki Alie. Bahkan, politisi Partai Demokrat ini berpandangan bahwa wabah ini tak lain adalah peringatan dari Tuhan agar semua pihak lebih mengevaluasi diri.
“Itu peringatan Tuhan. Apapun kejadian itu adalah peringatan Tuhan supaya kita instropeksi atau mengevaluasi diri, apa yang harusnya kita perbaiki,” kata dia di Gedung DPR, Rabu, 13 April 2011.
0 komentar:
Posting Komentar