Majalah Kartini Edisi 1-15 Mei 2008, menurunkan liputan tentang pusaka Bung Karno di Istana Blitar. Salah satunya adalah tongkat komando yang sering dibawa-bawa Bung Karno yang dinamakan bernama La Sangkabala
dan disebutkan berasal dari Buton. Saya agak tercengang mendengarkan
informasi ini. Dan ada juga cerita bahwa Presiden pertama RI, Soekarno,
adalah turunan ke-16 dari Syaikh Sulaiman atau Haji Padha, salah seorang
ulama Buton di masa lalu.
Saya tak mau bersepekulasi dan membahas kebenaran cerita ini. Versi
cerita tentang tongkat Bung Karno ini bermacam-macam. Dalam salah satu
buku, saya pernah membaca versi yang menyebutkan kalau tongkat itu
berasal dari kayu pucang kalak yang hanya tumbuh di Gunung Gede, Jawa
Barat. Tampaknya, seorang tokoh sering diiringi dengan mitologisasi di
berbagai kebudayaan. Mungkinkah ini adalah strategi dari Soekarno untuk
mengintegrasikan berbagai kebudayaan di Indonesia?
Terlepas dari benar tidaknya cerita ini,
saya punya analisis: Soekarno berupaya membangun mitologi atas dirinya
dalam berbagai kebudayaan demi membangun integrasi kultural atas wilayah
Indonesia yang sangat luas dan beragam kebudayaannya. Dalam hal ini, ia
enteng saja mengklaim tongkatnya berasal dari Buton dan membiarkan
semua spekulasi tentang keturunannya demi membangun satu bentuk
pertautan dengan elemen kultural yang ada di satu tempat. Dalam hal
tongkat, ia mengaku berasal dari Buton, namun dalam hal lainnya, ia akan
mengaku hal yang berbeda. Di zaman ketika militer Indonesia belum
kukuh, ia sanggup menemukan perekat yang lain sehingga dirinya bisa
diterima di mana-mana. Dan itulah salah satu kelebihannya.(*)
Tongkat Bung Karno Berasal Dari Buton
06.00 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar