Kisah Perjalanan dan Dialog Nabi Idris dan Malaikat Izrail (maut)
Kali ini saya akan menceritakan tentang kisah pejalanan dan dialog nabi idris dengan malaikat Izrail (maut).
baca juga kisah Terbunuhnya Amirul mukminin Umar bin Khatab. langsung saja kalu gitu ke kisah nabi Idris dan malaikat Maut
baca juga kisah Terbunuhnya Amirul mukminin Umar bin Khatab. langsung saja kalu gitu ke kisah nabi Idris dan malaikat Maut
Nabi Idris adalah seorang nabi
yang banyak mengerjakan amal amal yang baik. Ia tekun beribadah baik sholat
maupun puasa. Oleh karena itu hasil dari perbuatannya , maka Allah
mengangkatnya ke syurga.
Diriwayatkan
bahwa ada seorang malalikat yang bernama Izrail sangat cinta dan selalu rindu
kepada nabi Idris as. Maka malaikat Izrail meminta izin kepada Allah agar dapat
bertemu dengan Nabi Idris as. Lalu Allah pun mengizinkanya (Izrail) untuk
berte Nabi dIdris as. Kemudian
malaikat Izrail pergi menemui Nabimu engan Idris as, dengan wujud ber bentuk manusia
biasa.
“ Hai laki laki, apakah engkau
mau bejalan bersamaku agar kita lebih akrab??”
Kemudaian
Malaikat Izrail menjawab : “ aku mau ya Nabi Allah”. Seingga sampailah dia pada
sebuah lading yang subur. Lalu malaikat Izrail bertanya kepada nabi Idris as.;
“apakah engkau mengizinkan aku untuk mengambil buah itu, kemudian kita makan
bersama???.
Nabi Idris as,
kemudian maenjawab ; “ Maha suci Allah, dulu engkau tidak mau makan sesuatu
yang halal, tetapi hari ini engkau menginginkan barang/makanan yang haram”.
Mendengar itu, malaikat Izrail terdiam, dan tidak berkata sepatah katapun.
Lalu mereka
melanjutkan perjalanan hingga empat hari lamanya. Sepanjang perjalanan Nabi
Idris as, melihat keanehan keanahan terhadap orang itu, sehingga dalam hatinya
timbul pertanyaan pertanyaan.
Maka Nabi Idris
bertanya kepadanya: Siapakah sebenarnya engkau ini???
Izrail pun menjawab: “ Aku adalah
malikat Izrail”.
Idris kemali bertanya: “ apakah
engaku yang selalu mencabut nyawa (roh)”???
Malaikat Izrail menjawab: “ Ya,
memang tugas ku hanya mencabut nyawadari maluk Allah yang bernyawa”.
Nabi Idris
kembali berkata: “ apakah engkau datang kesini untuk atau sekedar berkunjung
atau untuk mencabut nyawaku.???”
Izrail menjawab: “Aku mendapat
izin dari Allah untuk sekedar berkunjung”.
Idris bekata:
“Hai Izrail, aku mempunyai hajat kepadamu yaitu agar engakau mencabut nyawaku
kemudian Allah menghidupkan aku kembali, sehingga dapat beibadah kepada Allah
lebih banyak lagi setelah aku merasakan sakitnya dicabut nyawa/mati”.
Izail as,
menjawab: “sungguh aku tidak akan mencabut nyawa seseorang atau sesuatu tanpa
izin Allah”.
Maka Allah memberikan perintah
kepada malaikat Izrail: “Hai Izrail, cabutlah nyawa Idris itu!!!”
Kemudian
malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris saat itu juga. Malikat Izrail
menangis setelah melihat Nabi Idris as, meninggal, ia minta kembali kepada
Allah s.w.t agar Nabi Idris di hidupkan kembali”. Maka Allah mengabulkan
permintaan malaikat Izrail, dan nabi Idris as. dihidupkan kembali.
Lalu malaikat Izrail bertanya:
“hai Idris bagaimana rasanya mati itu??”
Nabi Idris
menjawab: “Sungguh rasanya seperti binatang terkupas kulitnya dalam keadaan
hidup, maka rasa sakit itu melebihi dari padanya seribu kali lipat”.
Malaikat Izrail berkata: “ itu
aku lakukan/kerjakan padamu dengan cara berhati hati dan halus, dan itu belum
pernah aku lakukan terhadap seseorang”.
Idris berkata lagi: “Hai Izrail aku punya hajat kembali
kepadamu yaitu aku ingin melihat Neraka Jahannam dan berbagai macam siksaannya
agar aku lebih giat lagi berbakti kepada allah”.
Jawab malaikat Izrail: “Hai Idris
bagai mana aku dapat melihat Neraka Jahannam tanpa dapat izin dari allah?”.
Kemudian Allah
memberikan wahyu kepada malaikat Izrail dengan firmannya: “ Pergilah engkau ke
Neraka Jahanam bersama Idris”.
Lalu malaikat
Izrail dan Nabi Idris bersama pergi ke Neraka Jahannam. Sehingga nabi Idris as.
melihat berbagai macam alat untuk menyiksa hamba Allah yang durhaka dan ingkar
kepadanya dan dapat pula melihat beberapa bentuk siksaan lainya yang sangat
mengerikan hingga akhirnya mereka kembali. Kembali nabi Idris menyampaikan
hajatnya kembali kepada maliakat Izrail: “Hai Izrail ajaklah aku berjalan jalan
melihat syurga yang diciptakan oleh Allah untuk hambanya yang beriman agar aku
dapat bertambah taat kepadanya”.
Kembali Izrail
menjawab: “Bagaimana mungkin aku lakukan
itu tanpa dapat izin dari Allah?”. Maka Allah memberikan wahyukepada
malaikat Izrail: “Pergilah engkeu bersama Idris ke syurga aku telah
mengizinkanmu”.
Kemudian mereka
pergi menuju syurga, ketika sampai di depan pintu syurga kedua duanya berhenti
dan nabi Idris berkata; “ Hai Izrail, aku sudah merasakan sakitnya mati dan aku
telah melihat pula segala macam siksaan di neraka, untuk itu sudikah kiranya
engkau memohon kepada allah agar dia mengizinkan aku masuk dan diam di syurga
dan meminum airnya agar dapat menghilangkan rasa sakit mati dariku dan
terhindar dari siksa Neraka Jahannam”.
Kemidian Izrail
meminta izin kepada Allah atas permintaan Nabi Idris, maka allah mengizinkan
kepadanya masuk kedalam syurga kemudian setelah itu keluar kembali. Maka nabi
Idris masuk kedalam syurgadan meletakan sandalnya di bawah pohon di syurga. Dan
dia keluar kembali dari syurga lalu berkata kepada malaikat Izrail: “ Hai
Izrail, sandal ku tertinggalan di syurga, maka kembalikan aku kedalamnya”.
Akhirnya Nabi
Idrispun kembali ke dalam Syurga dan tidak keluar lagi. Maka dipanggil Nabi
Idris agar cepat keluar dari Syurga. Nabi Idris menjawab: “Tiap tiap yang hidup
itu akan mati dan sesungguhnya aku telah meraskan mati”. Dan firman Allah: “
Dan sungguh tidaklah ada diantara kamu kecuali dia memasukinya dan sungguh aku
sudah pernah mmemasukinya (syurga) dan suungguh aku telah pernah memasuki
Neraka”. Dan tuhanpun berfirman: “ dann tidaklah mereka itu dikeluarkan
daripadannya, maka siapakah yang mengeluarkan aku dari padanya?”.
Akhirnya Allah
memberikan wahyu kepda malaikat Izrail: “ Hai Izrail tinggalkan Idris,
sesungguhnya aku telah memutuskan bahwa sesungguhnya dia termasuk ahli syurga”.
Demikianlah
kisah perjalanan dan dialog nabi Idris dengan Malaikat Izrail yang dapat saya
ceritakan, muidah mudahan ada manfaatnya.
Sebagi bahan renungan saya
cantumkan sebuah hadits yang berarti:
“Apabila seorang hamba sudah
sampai pada waktu rohnya akan dicabut (Nazak), maka ada suara yang bebisik:
“tinggalkanlah dia dahulu, sehingga dapat beristirahat”.
Demikian pula
ketika roh itu sampai pada kedua lututnya, pusatnya serta ketika sampai pada
dadanya ada suara yang berseru kembali: “tinggalkanlah dahulu sehingga dia
dapat beristirahat. Demikian juga ketika roh itu sampai pada tenggorokan , ada suara
yang berbisik kembali; “Tinggalkanlah dahulu sampai semua anggotanya saling
bepesan satu sama lainya.
Maka mata
berpesan kepada mata ayng satunya dengan ucapan: “Assalamuailaikum illa yaumil
qiyaamati” (Selamat berpisah sampai bertemu pada hari Qiamat). Demikian juga
dua telinga, dua tangan, dua kaki dan jiwapun berpesan dan mengucapkan selamat
tinggal pada badanya.
Sungguh satu hal
yang paling tepat, bagi seorang untuk meningkatkan amal perbuatan yang baik,
hendaklah ia mengingat akan sakit dan pedihnya rasa mati.
Dan mati ini
pasti akan tiba. Sehingga dengan demikian, tentu seseorang akan berlomba lomba
dalam megerjakan amal baik. Dan semoga Allah mengakhiri hidup kita dengan
“Khusnul Khotimah”.
0 komentar:
Posting Komentar