Tugas akhir semester
biologi
Cara pembuatan tape
Disusun oleh : 1. Meta
Rosalina
2. Neta Desti Kurniati
3. Siti Hardianti Handayani
4. Triana
Kelas : X.5
Guru pembimbing : Ibu
Yulimardianis
SMA NEGERI 5 PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia dan rahmat-Nya lah, kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “CARA PEMBUATAN TAPE”
Makalah ini merupakan
salah satu tugas akhir semester guna untuk mendapatkan nilai yang baik di mata
pelajaran Biologi di SMA Negeri 5 Palembang
Dengan kerja keras dan dengan penuh rasa
syukur kami telah menyelesaikan tugas study pembuatan tape pada tugas biologi,
meski masih jauh dari kata sempurna kami anggap sebagai pengalaman dan kami
akan kembangkan menjadi yang lebih baik lagi
Kami sadari bahwa dalam pembuatan tugas
ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami mohon kritik dan saran dari ibu
guru untuk perbaikan dimasa yang akan datang
Semoga bermanfaat dan dapat mencapai
tujuan, atas bantuan dan perhatian semua pihak kami ucapkan terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………………………………………………… i
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………… ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………… iii
CARA PEMBUATAN TAPE
Pengenalan, tujuan, alat dan bahan ………………………………………………………… 1
Cara kerja, reaksi ………………………………………………………………………………………… 2
Penutup,Kesimpulan ………………………………………………………………………………………. 3
CARA PEMBUATAN TAPE
Pengenalan :
Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong
yang difermentasi. Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat,
mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal
sebagai peuyeum (bahasa Sunda).
Pembuatan
tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces
cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Ada dua
teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan tapai
kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan.
Tujuan :
1.
Untuk mengetahui cara penerapan
bioteknologi dengan fermentasi tape.
2.
Mengetahui peranan organisme
Saccaromyces cereviceae dalam peragian.
|
|
|
Alat :
1.
Baskom
2.
Kain Lap
|
3.
Kompor
|
|
4.
Panci Kukus
5.
Penyaring
6.
Piring
|
|
7.
Pisau
8.
Sendok & Garpu
|
|
1.
Air secukupnya
2.
Daun pisang
3.
Ragi yang telah dihaluskan
|
|
4.
Singkong 2 kg
Cara Kerja :
1.
Siapkan semua bahan.
2.
Kupas singkong dan kikis bagian kulit
arinya hingga kesat.
3.
Potong singkong yang telah dikupas
sesuai keinginan.
4.
Cuci hingga bersih singkong yang telah
dipotong.
5.
Sementara menunggu singkong kering,
masukkan air ke dalam panci sampai kira
– kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6.
Setelah air mendidih masukkan singkong
ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang, kira – kira ketika
‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
7.
Setelah matang, angkat singkong yang
telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan
8.
Sambil mengipas – ngipas, teman satu
kelompok kami menyiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi
tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
9.
Setelah singkong benar – benar dingin,
masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan
dengan menggunakan saringan
10.
Singkong yang telah diberi ragi ini
kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong ini harus benar – benar
tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
11.
Setelah singkong ditutupi dengan daun
pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat
itulah singkong telah menjadi tape.
Reaksi :
Reaksi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah
glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling
sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH).
Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan
Reaksi Kimia:
C6H12O6 +
2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula
(glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
PENUTUP
Kesimpulan:
1.
Pembuatan tape termasuk dalam
bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang
terbatas.
2.
Pada proses pembuatan tape, jamur ragi
akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk
pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan
merubah glukosa menjadi alkohol.
3.
Dalam pembuatan tape, ragi
(Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat
pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa
manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.
4.
Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya
dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah
apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.
1 komentar:
thanks
Posting Komentar