MERDEKA.COM. Aksi kekerasan kembali terjadi di
Yogyakarta. Empat orang pemuda dibacok oleh sekelompok orang tak dikenal
dengan menggunakan pedang, di warung angkringan Jalan Kadipaten Kulon,
Yogyakarta, pagi tadi.
Tiga orang dilarikan ke rumah sakit, sedangkan satu orang selamat. "Satu orang selamat, Yoyok (26) warga Semaki Gede, Yogyakarta, sedangkan tiga korban lainya, menjalani perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta," kata Kanit Reskrim Polsekta Kraton Ipda Bambang Sunaryo, seperti yang dikutip dari Antara, Sabtu (6/4).
Korban paling parah dialami Eko Setiawan (26) warga Wonosari, Gunungkidul. Eko adalah penjaga Warnet di wilayah Condong Catur, Depok, Sleman. "Korban mengalami luka bacok pada bagian muka membentang tepat pada bagian kedua pipinya. Kondisinya memprihatinkan dan luka cukup serius," ujar Bambang.
Dua korban lainnya yakni Reiza Ismawadi (21) warga Suryowijayan, Matrijeron, Kota Yogyakarta, mengalami luka bacok pada lengan dan pergelangan tangan. Sedangkan Ahmad dibacok di bagian kepala. Beruntung Ahmad menggunakan helm, dan luka di kepalanya tidak terlalu parah.
"Meski helm yang dikenakan pecah, tetapi senjata tajam yang dipakai kelompok preman itu tidak mengenai pada bagian kepalanya," ungkapnya.
Bambang menduga motif pembacokan karena salah paham antarkelompok. Keenam orang pelaku yang menyerang diduga adalah preman yang kerap kali membuat resah di Kota Pelajar itu.
"Kedua kelompok ini tidak saling kenal satu sama lain, sedangkan permasalahan utama terjadi perbacokan itu hanya salah paham satu. Sempat terjadi cek-cok antara satu sama lain dan berakhir pada perkelahian," ucapnya.
Bambang mengatakan, pihaknya langsung memburu pelaku. Penanganan kasus ini sementara dilakukan oleh Polresta Yogyakarta dan Polsek Kraton. "Penanganannya dibantu Polres. Belum tahu siapa kelompok pelakunya," tandasnya.
Sumber: Merdeka.comTiga orang dilarikan ke rumah sakit, sedangkan satu orang selamat. "Satu orang selamat, Yoyok (26) warga Semaki Gede, Yogyakarta, sedangkan tiga korban lainya, menjalani perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta," kata Kanit Reskrim Polsekta Kraton Ipda Bambang Sunaryo, seperti yang dikutip dari Antara, Sabtu (6/4).
Korban paling parah dialami Eko Setiawan (26) warga Wonosari, Gunungkidul. Eko adalah penjaga Warnet di wilayah Condong Catur, Depok, Sleman. "Korban mengalami luka bacok pada bagian muka membentang tepat pada bagian kedua pipinya. Kondisinya memprihatinkan dan luka cukup serius," ujar Bambang.
Dua korban lainnya yakni Reiza Ismawadi (21) warga Suryowijayan, Matrijeron, Kota Yogyakarta, mengalami luka bacok pada lengan dan pergelangan tangan. Sedangkan Ahmad dibacok di bagian kepala. Beruntung Ahmad menggunakan helm, dan luka di kepalanya tidak terlalu parah.
"Meski helm yang dikenakan pecah, tetapi senjata tajam yang dipakai kelompok preman itu tidak mengenai pada bagian kepalanya," ungkapnya.
Bambang menduga motif pembacokan karena salah paham antarkelompok. Keenam orang pelaku yang menyerang diduga adalah preman yang kerap kali membuat resah di Kota Pelajar itu.
"Kedua kelompok ini tidak saling kenal satu sama lain, sedangkan permasalahan utama terjadi perbacokan itu hanya salah paham satu. Sempat terjadi cek-cok antara satu sama lain dan berakhir pada perkelahian," ucapnya.
Bambang mengatakan, pihaknya langsung memburu pelaku. Penanganan kasus ini sementara dilakukan oleh Polresta Yogyakarta dan Polsek Kraton. "Penanganannya dibantu Polres. Belum tahu siapa kelompok pelakunya," tandasnya.
http://id.berita.yahoo.com/preman-berpedang-bacok-tiga-pemuda-di-yogyakarta-100000506.html;_ylt=Asbr1MGlWZQ_HIUchUJlwQ2rV8d_;_ylu=X3oDMTQwOGc1NnFmBG1pdANNb3N0UG9wdWxhciBMaXN0aW5nBHBrZwMxY2Q3OGViNC1lZDM2LTNlNDMtOGZhZS0yNThkMjY3MmY2ZDgEcG9zAzIEc2VjA01vc3QgUG9wdWxhcgR2ZXIDMmUxNzMyNzAtOWVhOS0xMWUyLTlmNzctMDVjMWRmZDU0NjE5;_ylg=X3oDMTF0bjU3Ymg2BGludGwDaWQEbGFuZwNpZC1pZARwc3RhaWQDBHBzdGNhdANhd2FsfHRlcnBvcHVsZXIEcHQDc2VjdGlvbnM-;_ylv=3
0 komentar:
Posting Komentar